Aku rindu,
kepadamu
Diluar hujan
turun dengan derasnya
Sudah seminggu
kita tak bertemu
Deras hujan sepi
malam
Iringi aku
berdendang lagu rindu
Ingin kudengarkan
merdu suaramu
Dekati kupingku
sayang lekat di hatiku
(songs by SD)
Beberapa minggu mengikuti diklat di luar kota, sedikit banyak memberi
perubahan suasana hati. Bertemu banyak teman baru, ilmu baru juga semangat
baru. Yang paling terasa sudah pasti rindu yang bertumpuk, hiaaayyyyy..... Cuma
bisa mendengar suaranya di pagi hari, sepanjang perjalannya menuju kantor,
sebelum aku masuk kelas. Rutinitas yang menjadi candu, hiks... Peduli kata
temen gue, macam abg saja dia bilang. Loh, bukankah setiap orang yang kasmaran
memang tak pernah ingat umur?
Ibu kosku, seorang janda pensiunan teknisi AURI. Beliau nyaris berumur
80 tahun, dengan kondisi kesehatan yang sangat mengagumkan. Sehat wal’afiat,
tanpa keluhan penyakit apapun, tanpa pantangan makanan, masih sanggup
berjalan-jalan keluar kota sendiri. Bukan hanya itu, kepribadiannyapun sungguh
bikin takjub, kalau gue bilang, beliau adalah peninggalan jaman Belanda yang
nyaris sempurna. Kegiatan ibu setiap jamnya tertata rapi, dari bangun pagi,
sarapan, acara minum teh sampai makan malam, selalu tepat waktu. Penataan rumah
dengan nilai A, pengetahuannya luas, masih sanggup membaca koran harian setiap
pagi, tak pernah melewatkan acara berita di tv, stasiun favoritnya sudah pasti
TV One dan Metro TV. Jadi bisa dibilang beliau selalu up to date setiap informasi. Gue? Nonton tivi cuma acara film aja,
hehehehe (malu hati). Maklum istri tentara, disiplinnya minta ampun. Pernah gue
terpaksa bohong bakal ngerjain tugas sampe malem, padahal kita pergi wisata
kuliner malam hari, kan gak lucu, sebulan di luar kota kok cuma ngerem di kamar
kosan. Kosan gue juga terkenal serem, sampai-sampai ngga ada temen yang mau
ngekos di tempat gue. Ya untungnya, sampai detik terakhir, gue ngga pernah
ketemu hal-hal yang aneh seperti yang dipergunjingkan. Anehnya ketika gue sudah
harus pulang meninggalkan rumah ibu ini, rasanya berat. Dengan segala
disiplinnya, ibu sudah banyak memberi pelajaran, juga perasaan mempunyai nenek
yang belum pernah gue rasakan sebelumnya. Yang juga bikin terharu, ibu nitipin
asbak perak buat gue, hikss..... Makasih ibu...
(kos-kosan gue yang katanya serem...)
Pulaaaang......bisa ketemu sasuke lagi, horeeeee...... Kembali
bertugas di kantor, dengan pengetahuan yang baru, semangat baru. Sebuah awal
perjalanan yang baru. Ketika sebuah keputusan telah diambil dan harus
dilaksanakan. Betapapun terjal dan berliku, harus gue hadapi. Mungkin suatu
saat gue harus menabrak, kesandung kemudian lecet, terluka atau hanya memar.
Tapi gue yakin, semua bisa sembuh pada waktunya.
(Bukankah mimpi kita sama...?)
kuliah ngekos... kerja ngekos juga kah hehehehe......
BalasHapushidup ngekos.......... hehehehe....
HapusWah...gue mbacanya asyik gaya anak muda
BalasHapusbait demi bait kutusuri...
kucermati dan kubaca...
kutemukan ...
kecerahan dan kebeningan
asa ... berjalan mendekat
asa ..bersemi dan berkembang
asa ..mekar bersama catalina
He..he..he.. komen asal...Lanjutkan nulisnya bisa jadi inspirasi buat cerpen
siap pak bos.....makasih dah mampir.... :)
Hapus