Rabu, 24 Juli 2013

CONSTELLATION




M o n o l o g
(1 Juli 2011)
Aku tak suka monolog ini...
Suara angin yang meniupkan awan, lebih merdu terdengar...
Bahkan kepak sayap kelelawar tak lagi menakutkan...
Maka, aku takkan lagi membiarkan, suara-suara jiwa yang berteriak gaduh merusak keheningan ini...



PINUS ITU TAK PERNAH TAU
(13 Oktober 2011)

Ketika sinar matahari terasa begitu hangat
Langit biru terang
Angin yang begitu lembut bergerak
Menyampaikan berjuta sapaan
Segalanya terasa indai membuai jiwa
Seperti cerita syahdu dari negeri dongeng
Cerita yang tak pernah lama ada
Tersapu badai
Tenggelam bersama kelamnya hati
Pinus itu tak pernah tau
Mengapa langit berubah gelap
Mengapa tak lagi ada embun yang menyentuh ujung daunnya
Mengapa badai yang seketika menjadikan dunianya sunyi
Senyap

cek sound
(14 Juni 2011)
ehhmmmm.....
cek sound.....
disini senang, disana senang
dimana-mana hatiku senang
.................................
^o^
hadap kanan jalan grak, hadap kiri jalan grak
langkah tegap maju jalan....

...cukup
(29 Agustus 2010)
Walau tak ingin membalasnya,
Berilah sedikit ruang bagiku untuk sekedar menyapamu...
Meski hampa dan tersembunyi,
Cukup bagiku untuk memujamu...

081101
(26 Agustus 2010)
Jangan ajari aku tentang kesabaran...
ribuan menit telah kulewati menunggu lelahmu berkelana
jangan ajariku mengubur rahasia hati...
dinding-dindingnya telah lama berkawan setia dengan sepi
tak perlu kau kabarkan tentang arti ikhlas...
bahagiamu selalu menjadi sukaku
serupa dengan kesakitan yang selalu berhasil kunikmati
di setiap inginku bersamamu...

.......
(28 Juli 2010)
Ranting yang berderak dalam sunyi...
Anginpun berhembus tanpa mendapatkan jawab...
Mengapa hati bisa begitu rapuh...

Quiet..
(11 Agustus 2010)
In this quiet night.. U fills my heart with so much love.. U make this freezing heart melting with your warm smile..
Only u can make my whole life like an autumn...


Bintang
(8 Juni 2010)
SELAMAT MALAM BINTANGKU...
KUTITIPKAN SEMUA ASAKU PADAMU
DAN KETIKA ESOK MATAHARI TERBIT...
AKU KAN MENUNGGU MALAM YANG KAN KEMBALI HADIR BERSAMAMU...

00.00
(6 Februari 2011)
Mencoba mengingat cerita yang tersimpan di tiap lembarnya..
Meraba gambar yang mungkin terlukis disitu..
Selalu..
Baru aku sadar kini..
Lembar itu memang hanya halaman-halaman kosong..
Pantas..

seems ....
(24 Januari 2011)
seems like you want me,
but you keep the distance...
feels like you need me,
but you never hold my hand...
feels like you love me,
but you let yourself walk alone...
who am I...???

thank you
(24 November 2010)
aku tak bisa makan kalau aku tak melihatmu...
aku tak bisa bernafas kalau tak di dekatmu...
aku takut mati kelaparan,
aku takut mati sesak nafas,
karena itu aku datang...
aku lakukan semua semua yang aku bisa untukmu,
tapi kamu tak mau dengar...
tak apa...
akan kukatakan lagi sampai kau mendengar
tolong jangan pergi
masih banyak yang ingin kukatakan...
masih banyak yang harus kau dengar...
(dari min gi seoh)



a day in our life
(4 Mei 2010)
BIARKAN WAKTU MENGUSAP KESEDIHANMU
MEMBIARKANNYA MEMUDAR
LAYU SEPERTI SETANGKAI MAWAR YANG SUDAH DIPETIK
(CAMILO JOSE CELA)

maaf
(23 Juni 2011)
maaf...
karena hati tak pernah sanggup lantang berteriak,
tentang rindu yang susul menyusul berlabuh di pantai,
gerimis tadi malam...
tak sanggup menghapus kemarau,
hanya berharap,
waktu tak lagi memusuhi
...............................................

Senin, 22 Juli 2013

M-U-A-K

Teringat sebuah puisi.......

cemaRA...


Sepertinya ini untuk kesekian kali...
perasaan yang mengendap-endap ...
bersembunyi di pematang waktu..
takut tersambar kenyataan..

aku cuma berani melihatmu...
dari kejauhan menuntun nasib....
sorot mata mu seperti dulu..
menyapu bebukitan dengan tegar..

Engkau memang cemaRa itu..
tak hanya jadi hehijauan..
tapi menghujam bumi masa depan
agar tak terkikis oleh sedih..oleh tangis..

Ra....pisauku mungkin menyakitimu..
menghujam berulang kali..
tapi karenanya....
kuharap duniamu akan lebih bermakna

Sepertinya puisi itu salah alamat, gue bukan cemara itu !!! Gue ngga mau tegar, gue gagal memaknai dunia ini !
Kali ini gue sedang dalam taraf muak dengan segala hal tetek bengek birokrasi yang mesti gue hadapi di dunia nyata. Muak karena mau ngga mau mesti dijalani, muak karena kadang mesti tersenyum palsu. Rasanya pengen banget sembunyi di dunia lain, dunia yang pernah gue kenal sebelumnya. Di tempat kadang ada puisi-puisi yang mampir di terasnya, tempat dimana gue bisa ketawa cuma kalo gue mau, tak ada larangan untuk menjadi judes semaunya. Dunia yang melarang keras lahirnya hipokrit-hipokrit. Selalu dipenuhi warna ceria, lengkap dengan mahluk-mahluk penghuninya yang selalu bikin kangen.
Sekarang dunia itu seperti tak ada lagi, penghuninya pun menghilang.
Arrrgghhhhhh.......gue sungguh sangat sangat muak !!!!!!
(ingatlah motto hidup ini : tak perlu jadi pintar, cukup dekat saja !!!!!)