Rabu, 15 Februari 2012

Our R E N D E S V O U S

Ini adalah perjalanan kesekian kali yang gue lalui. Kali ini, laut yang jadi tujuan, masih dalam wilayah kabupaten tempat tinggal gue, Pelabuhan Ratu. Meski bukan baru sekali, tapi kali ini ada tujuan lain yang bakal gue datangi. Pelabuhan Ratu, sebetulnya punya nilai jual tinggi. Ada beberapa pantai yang ditawarkan, mulai dari pantai berpasir, yaitu pantai Citepus, ataupun pantai berkarang yang sering dipakai para peselancar, yaitu pantai Cimaja dan Karanghawu. Masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Tapi seperti biasa, seperti layaknya kebanyakan tempat wisata di Indonesia, banyak hal yang bikin kita cuma bisa menggelengkan kepala, ckckckck......
SAMPAH ada dimana-mana !!!!!!! Pemerintah hanya menunggu kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan (penantian yang sepertinya tak pernah menunjukkan hasil >_< ). Penataan lingkungan yang sepertinya tidak pernah menjadi agenda serius dalam perencanaan pembangunan pemerintah daerah, bangunan yang terkesan menempel disana sini, sering kali menimbulkan kesan kumuh.

Kali ini, gue bertekad menyaksikan secara langsung sunset di tepi pantai, karena selama ini, gue cuma pernah melihat sunrise di puncak gunung ^_^

Berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, akhirnya gue bisa melihat detik-detik menghilangnya sang matahari yang terlihat seperti ditelan laut, hehehe (maaf yaaa, agak-agak norak neh sepertinya, hehehe....). It was beautiful, really...




this is my first sunset (-_-") shame mode on..... And I saw it with you...


Lokasi kedua yang jadi tujuan gue yaitu pemandian air panas di daerah Cisolok, yaitu pemandian Cipanas. Pemandian ini terdiri dari air mancur (Geisure) yang mengandung sulfur atau belerang di tengah-tengah Kali Beser/Cisolok. Semburan air panas yang terdiri dari beberapa titik ini sangat kencang, tapi tidak membuat orang-orang mengurungkan niatnya untuk berada didekatnya. Me? Hehehe, gue cukup tau lokasi ini, karena gue merasa kurang nyaman untuk berbasah-basah di antara berpuluh-puluh orang. Untuk masuk ke pemandian ini, kita mesti membayar Rp 10.000,-/orang meskipun tanpa tiket, hehe... Di dalamnya, ada ada 2 lokasi pemandian yang bisa kita pilih, kolam semi tertutup yang mengharuskan kita membayar lagi, atau kita bisa memilih semburan air panas di tengah sungai.




(pelangiiiiiiiii.........................)

Lokasi ketiga adalah puncak Habibie, puncak dimana kita bisa melihat keindahan pantai yang menjorok. Untuk menikmati keindahan laut Pelabuhan Ratu dari Puncak Habibie, kita dapat memilih salah satu warung sebagai view point yang banyak terdapat di lokasi itu. Kenapa disebut puncak Habibie? Perkiraan gue karena di puncak ini terdapat sebuah bangunan Sistem Pancar Ulang Telemetri  Uji Terbang, Divisi Flight Center PT IPTN, yang kita semua tau, IPTN identik dengan mantan Menristek waktu itu, BJ Habibie. Bangunan itu merupakan satu-satunya rumah di atas bukit yang terlihat disana. Gue memutuskan untuk melihat dari dekat rumah itu. Setelah meminta ijin penjaga disana dan menitipkan mobil (karena menurutnya jalannya jelek) perjalanan menanjakpun dimulai, hhhhhh....bener-bener nanjaaakkkk.... (~_~") dengan sedikit bonus, yaitu jalan datar sepanjang kurang lebih 2 meter. Di tengah perjalanan, dari atas pepohonan tiba-tiba terlihat seekor elang yang terbang berputar-putar!!!! Sepertinya elang itu adalah elang dewasa, karena ukuran kepakan sayapnya yang lumayan lebar. Sayangnya, gue gak cukup sigap untuk memotretnya, karena harus berlomba dengan napas yang ngos-ngosan, hahahaha.... Sampai di lokasi, ternyata bangunan itu terkunci rapat (ya iyalah, siapa juga ya yang mau nunggu disitu...) Tapi dari atas bukit, laut terlihat biru, indah sekali. Kamipun turun kembali.



(rumah diatas bukit, kaya judul lagu yaa...)



(ini bunga apa yaaa, ada di sepanjang perjalanan menuju rumah di atas bukit)

Pelabuhan Ratu, dalam sekali perjalanan ada beberapa pilihan tempat wisata yang ditawarkan. Sayangnya, semua belum dikelola secara profesional. Akses jalan menuju kesana ngga terlalu bagus, kalau ngga mau disebut jelek. Lokasi wisatanya masih berantakan, misalnya pemandian air panasnya, kalah jauh dengan Ciater. Padahal sebetulnya pemandian air panas di Cisolok ini lebih indah, karena semburannya sangat tinggi. Ciater punya nilai jual yang lebih, karena sudah dikelola dengan baik, sehingga membuat pengunjung nyaman, dari mulai perjalanan menuju lokasi sampai lokasi itu sendiri. Memang sepertinya ada kegiatan berbenah yang dilakukan, yaitu pembangunan tangga yang masih sangat baru, tapi yaaahhhh, berantakan banget!!! Hal lain yang paling gue sayangkan, tentunya banyaknya sampah yang mengurangi keindahan pantai disana, bukan saja dari pengunjung yang datang, tapi juga dari pemilik warung-warung yang tidak pernah sadar apa yang sebenarnya mereka jual di tempat wisata seperti itu, yaitu keindahan dan kenyamanan!

This is it, end of my vacation this time. Where’s the next destination? We’ll see... (mengingat kembali awal perjalanan ini, kita jalani saja)


2 komentar: