Kamis, 15 September 2011

PEREMPUAN DAN CINTA (Bagian 2)

Kadang, bayangan di bawah temaram bulan sangat indah... 

時々、薄暗い月の下の影はとても美しいです

Benarkah? Tapi sepertinya, bulan memang cenderung memberikan sensasi tertentu. Bulan purnama, masa dimana Lupin, the werewolf di cerita Harry Potter berubah wujud. Akhir bulan, biasanya jadi masa yang paling menyebalkan bagi setiap karyawan. Datang bulan, duuuuhhhhhh, itu juga saat dimana hormon-hormon di tubuh perempuan meningkat, sebagian membuat jerawat bertaburan, sakit perut, belum lagi, sensi !!!

Hmmm, ngomong soal datang bulan pernah ada seorang yang bilang gini, “saat orang yang aku sayangi lagi hepi, lagi bad mud, lagi boke, lagi sakit gigi, lagi datang bulan, aku tetep jadi tifosinya”. Hehehe......kalo diinget-inget, itu rayuan yang lumayan ampuh, tanpa kesan melankolis \(^.^)/.  Sayangnya, orang yang ketika itu bilang, akan menjaga saya sampai 60 tahun ke depan, tak kan pernah membiarkan siapapun meyakiti saya, justru jadi orang yang paling meninggalkan luka dibanding siapapun.

(Ini, lagi-lagi tulisan midnight season, ketika saya susah memejamkan mata dan kemudian teringat janji kepada karib tentang bagian kedua catatan nostalgia saya, tapi kali ini saya sedang malas berpanjang-panjang menulis esai ...)
  
Lalu, bagaimana nasib saya, ketika terlanjur menitipkan mimpi-mimpi pada seorang yang bahkan mungkin tak pernah mencintai saya? Apa yang sebenarnya saya cari? Kebahagiaan? Non! Cinta? Nihil!

Ships that pass in the night
And speak each other in passing, only a signal show
And a distant voice in the darkness
So on the ocean of life, we pass and speak one another
Only a look and a voice
Then darkness again and a silence... (inilah akhir kisah cinta saya)

Jadi, inilah saya sekarang. Di batas kehidupan, ingin terlahir kembali. Sebagai seorang perempuan merdeka, lepas dari semua identitas yang pernah melekat. Ya, saya sedang jatuh cinta, kali ini pada diri saya sendiri. Bukankan ini saatnya saya mencintai diri saya sepenuh hati, agar mampu berdiri kokoh, tetap bisa tegar, bahkan ketika badai datang? Bukankah ini waktu yang paling tepat, untuk bisa menjadi Amelia Earhart? Menjadi Butet, meskipun hanya bagi putri kecil saya? Memenuhi jiwa ini dengan berjuta keindahan dunia, taburan bintang, hijau dedaunan, deburan ombak, sinar mentari pagi yang hangat, hembusan angin, wangi pinus.....hhmmmm..... Maaf kawan, ini saat yang yang tepatfor being narcistic, mungkin selama ini saya tak pernah menghargai diri saya sendiri. Seperti slogan sebuah stasiun televisi kabel, mari kita teriakkan i’m sexy, i’m charming, i’m influences, i’m DIVA. Karena kita (perempuan), begitu berharga (lagi-lagi iklan ^_* )............

Saya PEREMPUAN, dan saya sedang jatuh CINTA (tak ingin lagi menjadi bayangan di bawah temaram bulan)

2 komentar:

  1. jatuh dan terhempas akan selalu mewarnai alur cerita cinta yg ada...ada baiknya luka yang tergores akan mjd sesuatu yang mengingatkan kita pernah terluka,yup!!! itu yang akan membuat kita sadar, bahwa aku ga mau tergores dan terluka lagi...someday..luka-luka ini menghilang tanpa bekas dan aku punya harap.

    untitled

    i'm post this comment when i had PMS on H-2 hihihihi....

    tetehhhhhh....*fighting (korean style)

    BalasHapus